EGOISME DALAM PANDANGAN KOMUNIKASI ISLAMI

19
Jul 2024
Kategori : Opini
Penulis : Najwa Isna,. S.Pd
Dilihat :104x

Egoisme dalam komunikasi Islami merupakan fenomena yang perlu diperhatikan dan dianalisis secara ilmiah. Egoisme merujuk pada sikap atau perilaku yang menempatkan kepentingan pribadi di atas kepentingan umum atau kelompok. Dalam konteks komunikasi Islami, egoisme dapat menghambat tercapainya tujuan yang lebih luas, seperti membangun pemahaman yang baik antara individu atau kelompok yang berbeda persepsi.

Salah satu bentuk egoisme yang sering muncul dalam komunikasi Islami adalah penekanan terlalu kuat pada pandangan atau keyakinan pribadi, tanpa menghargai perspektif orang lain. Hal ini dapat menghambat dialog yang konstruktif dan saling pengertian antara sesama. Dalam komunikasi Islami, penting bagi kita untuk mengutamakan semangat saling mendengarkan dan menghormati pandangan orang lain, sehingga tercipta suasana yang penuh kesejukan.

Selain itu, egoisme juga dapat termanifestasi dalam penyalahgunaan komunikasi untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Misalnya, menggunakan agama sebagai sarana untuk memperoleh keuntungan politik atau ekonomi, tanpa memperhatikan nilai-nilai Islam yang sebenarnya. Ini mengarah pada ketidakjujuran dan manipulasi dalam komunikasi, yang bertentangan dengan prinsip-prinsip kejujuran dan keadilan dalam Islam.

Untuk mengatasi egoisme dalam komunikasi Islami, penting bagi individu dan masyarakat untuk memperkuat kesadaran akan nilai-nilai Islam yang mendorong sikap saling menghormati, kejujuran, dan kepedulian terhadap kepentingan bersama. Pendidikan dan pemahaman yang mendalam tentang ajaran Islam dapat membantu mengurangi egoisme dalam komunikasi.

Selain itu, penting juga untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya mengutamakan kepentingan umum dalam komunikasi. Ini melibatkan pembentukan budaya komunikasi yang global, di mana semua pihak dihormati dan didengarkan dengan baik. Masyarakat perlu mendorong praktik komunikasi yang memperkuat solidaritas dan kerjasama, bukan persaingan dan egoisme.

Pada konteks komunikasi Islami, egoisme harus diatasi agar tercipta lingkungan yang saling menghargai dan proporsional. Dengan memahami nilai-nilai Islam yang mendorong sikap saling mendengarkan, kejujuran, dan kepedulian terhadap kepentingan bersama, kita dapat membangun komunikasi yang lebih efektif dan bermakna. Semua pihak, baik individu maupun masyarakat, memiliki peran penting dalam mengatasi egoisme dalam komunikasi Islami.

Oleh: Dr. Muhammad Saleh, S.Sos.I. M.A (Dosen FUAD IAIN Lhokseumawe)

Tidak ada komentar

Tinggalkan komentar