HIJRAH SEBAGAI PERUBAHAN MINDSET DAN MEMBENTUK POLA KOMUNIKASI ISLAMI

Konsep hijrah memiliki makna yang luas dan dalam. Hijrah tidak sekedar perpindahan fisik dari satu tempat ke tempat lain, namun lebih dari itu, hijrah merupakan transformasi diri yang mendalam. Salah satu esensi penting dari hijrah adalah perubahan mindset dan pembentukan pola komunikasi yang Islami.

Saat seseorang memutuskan untuk berhijrah, yang terjadi adalah sebuah proses perenungan dan introspeksi diri yang mendalam. Ia mulai mempertanyakan ulang nilai-nilai dan paradigma yang selama ini dianutnya. Hijrah mengajak kita untuk meninggalkan pola pikir lama yang mungkin tidak sejalan dengan ajaran Islam dan mengadopsi cara pandang baru yang lebih bermakna dan transformatif.

Perubahan mindset ini kemudian akan tercermin dalam pola komunikasi yang dibangun. Komunikasi Islami mensyaratkan adanya kejujuran, ketulusan, dan kepedulian terhadap sesama. Komunikasi tidak lagi semata-mata untuk kepentingan diri sendiri, melainkan diarahkan untuk kemaslahatan bersama. Tutur kata yang santun, sikap yang rendah hati, serta pesan-pesan yang membawa kebaikan menjadi ciri khas dari komunikasi Islami.

Melalui hijrah, seseorang akan berusaha menyeimbangkan antara komunikasi vertikal (dengan Allah) dan komunikasi horizontal (dengan sesama manusia). Ia tidak hanya memperhatikan hubungannya dengan Sang Pencipta, tetapi juga relasi sosialnya dengan lingkungan sekitar. Komunikasi Islami menghendaki adanya keselarasan antara ucapan dan perbuatan, antara ucapan dan tindakan.

Pada akhirnya, hijrah sebagai perubahan mindset dan pembentukan komunikasi Islami merupakan sebuah proses yang dinamis dan berkelanjutan. Ia tidak hanya terjadi sekali, namun merupakan sebuah upaya terus-menerus untuk menyempurnakan diri dan menjadi hamba Allah yang lebih baik. Oleh sebab itu, hijrah menjadi jalan bagi seorang Muslim untuk meraih kebahagian dunia dan akhirat.

Dr. Muhammad Saleh, S.Sos.I. M.A (Dosen FUAD IAIN Lhokseumawe)