Oleh: Raudhatul A’syuraini
Penulis Merupakan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe
Di era sekarang, hampir semua siswa sekolah dasar sudah terbiasa dengan media sosial. Mereka bisa mengakses informasi di internet, menonton video, mencari lagu, bahkan menulisĀ pesan di media sosial, Namun kebiasaan tersebutĀ kemampuan mereka berbahasa Indonesia menurun. Banyak guru menyadari bahwa siswa lebih sering menulis singkatan seperti “yg” , blm”, dan “tdk” daripada menulis kalimat yang yang lengkap sesuai dengan kaidah ejaan. Inilah tantangan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan di era digital.
Teknologi: Ancaman atau Peluang Pembelajaran Bahasa?
Sebenarnya, perkembangan teknologi bukan ancaman. Literasi digital bisa menjadi peluang besar jika dimanfaatkan dengan cara positif. Guru sangat berperan aktif dalam menggunakan teknologi sebagai alat belajar, bukan sekedar hiburan. Misalnya guru mengajak siswa untuk memanfaatkan media sosial untuk menulis puisi, cerita pendek, dan sebagai alat untuk mencari sumber bacaan yang bermanfaat. Dengan begitu, siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi yang cerdas, namun mereka tetap menghargai dan mencintai bahasanya sendiri.
Menggabungkan Pembelajaran Bahasa dengan Dunia Digital
Kegiatan belajar lebih menarik jika digabungkan dengan teknologi, contohnya, guru dapat mengajak siswa untuk mencari berita daring dan menganalisis penggunaan kata dan kalimat di dalamnya, atau membuat konten digital seperti poster literasi. Kegiatan seperti ini dapat meningkatkan keterampilan berbahasa, sekaligusĀ menumbuhkan tanggung jawab dalam berkomunikasi bahasa Indonesia di dunia maya.
Tujuan utama pembelajaran bahasa Indonesia bukan hanya siswa bisa membaca dan menulis, tetapi juga mereka memiliki kesadaran dalam menggunakan bahasa yang baik dan benar serta menjaga bahasanya. Bahasa Indonesia bukan sekadar pelajaran, melainkan indentitas bangsa. Jika guru mampu menggabungkan pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknologi, maka bahasa Indonesia justru dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, bukan melemahkan.
Menumbuhkan Generasi Cerdas dan Cinta Bahasa
Dengan demikian itu, literasi digital bukan sebuah ancaman di Sekolah Dasar. Tetapi menjadikan peluang positif jika dimanfaatkan dengan baik. Yang terpenting adalah guru membimbing siswa agar bijak dalam penggunaan teknologi. Melalui bimbingan guru dan pembelajaran yang kreatif, mari kita manfaatkan dunia digital untuk menumbuhkan generasi yang cerdas teknologi dan mencintai bahasa Indonesia.









