Home / Pendidikan / Menjaga Diri di Tengah Arus Media

Menjaga Diri di Tengah Arus Media

Oleh: Chiva Saadah

Penulis Merupakan Mahasiswa Pada Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe

Di zaman yang ditandai dengan kecepatan informasi dan hubungan global, media telah menjadi kekuatan yang mempengaruhi ke dalam setiap aspek kehidupan kita. Dari berita terkini hingga hiburan, dari pendidikan hingga interaksi sosial, media membentuk cara kita berpikir, merasa, dan bertindak. Namun, potensi  ini datang dengan tanggung jawab besar, terutama bagi umat Muslim yang berusaha untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Arus media yang meluas  mendatangkan berbagai macam konten, mulai dari yang bermanfaat dan mendidik hingga yang merusak dan menyesatkan. Pornografi, kekerasan, kebencian, kebohongan, dan penyemaran ideologis, itu adalah beberapa contoh ancaman yang mengintai di dunia maya. Jika kita tidak waspada dan tidak memiliki benteng yang kuat, kita dapat dengan mudah terpengaruh oleh nilai-nilai yang bertentangan dengan ajaran Islam dan terjerumus ke dalam perbuatan dosa.

Oleh karena itu, menjaga diri di tengah arus media adalah sebuah keharusan bagi setiap Muslim. Ini bukan hanya tentang menghindari konten negatif, tetapi juga tentang memanfaatkan media sebagai sarana untuk berdakwah, menyebarkan kebaikan, dan meningkatkan kualitas diri. Dalam konteks dakwah, menjaga diri berarti berupaya untuk tetap teguh pada prinsip-prinsip Islam, sarta  aktif  berperan  dalam membangun masyarakat yang lebih baik melalui media. Untuk memahami bagaimana cara menjaga diri di tengah arus media, kita perlu terlebih dahulu menganalisis secara mendalam tentang pengaruh media terhadap kehidupan kita. Pengaruh ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori:

Pengaruh Kognitif: Media mempengaruhi cara kita berpikir, belajar, dan memahami dunia di sekitar kita. Berita dan informasi yang kita gunakan dapat membentuk opini kita tentang berbagai isu, mulai dari politik hingga ekonomi, dari sosial hingga budaya. Jika kita tidak teliti dalam menerima informasi kita dapat dengan mudah termanipulasi oleh isu-isu media.

Pengaruh Perilaku: Media mempengaruhi cara kita bertindak dan berinteraksi dengan orang lain. Iklan dan promosi dapat mendorong kita untuk membeli barang-barang yang tidak kita butuhkan, sementara media sosial dapat mempengaruhi cara kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman dan keluarga. Jika kita tidak memiliki kontrol diri yang kuat, kita dapat terjurumus ke balam gaya hidup boros dan hubungan sosial yang tidah sehat.

Pengaruh Spiritual: Media mempengaruhi nilai-nilai dan keyakinan kita. Film, musik, dan buku dapat memperkenalkan kita pada keyakinan dan pandangan dunia yang berbeda, yang dapat mempengaruhi cara kita memahami agama dan spiritua. Jika kita tidak memiliki pemahaman agama yang kuat, kita dapat terpengaruh oleh ideologi yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Untum menjaga diri di tengah arus media membutuhkan strategi yang mendalam dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kita ambil: Fondasi agama yang kuat adalah benteng utama yang melindungi kita dari pengaruh negatif media. Ini berarti kita harus terus belajar dan memperdalam pemahaman kita tentang Al-Quran, Hadis, dan ajaran-ajaran Islam lainnya. Kita juga harus berusaha untuk mengamalkan ajaran-ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita dapat menjadi Muslim yang lebih baik. Ilmu ini tidah hanya berfokus pada bagaimana menyampaikan pesan-pasan agama secara efektif, tetapi juga menekankan pada pembentukan karakter seorang pendakwah yang berintegritas, beraklak mulia, dan memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran islam. Tujuannya untuk mengajak individu dan Masyarakat kepada kebaikan, dan mencegah kemungkaran, serta meningkatkan kualitas hidup sesuia dengan ajaran Islam.

Dan faktor yg kedua itu  harus mengatur waktu dan prioritas kita dengan bijak, sehingga kita tidak terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia untuk bermain media sosial atau menonton televisi. Kita harus lebih fokus pada aktivitas-aktivitas yang bermanfaat, seperti belajar, bekerja, beribadah, dan berinteraksi dengan keluarga dan teman. Dan di era digital ini, sangat mudah terpengaruh oleh berbagai hiburan dan informasi yang tersedia di media sosial atau televisi. Jika kita tidak berhati-hati, terlalu banyak waktu berharga akan terbuang sia-sia untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Oleh karena itu, kita harus lebih fokus pada aktivitas-aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi diri kita, seperti belajar dan mengembangkan keterampilan baru, bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan karir, beribadah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, serta berinteraksi secara positif dengan keluarga dan teman-teman. Keseimbangan antara aktivitas-aktivitas ini akan membantu kita mencapai kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan. Selain itu, penting juga untuk menyisihkan waktu untuk beristirahat dan melakukan hobi yang kita sukai, agar kita tidak mengalami stres dan kelelahan.

Tinggalkan Balasan