Oleh: Khairuni Amalia
Penulis merupakan Mahasiswi Prodi Komunikasi Dan Penyiaran Islam UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe
Di Era Digital Seperti Sekarang, Arus Informasi Di Media Sosial Sangat Deras. Siapa Pun Bisa Menjadi Penyebar Informasi, Tapi Tidak Semua Informasi Yang Beredar Itu Benar. Fenomena Hoaks Makin Marak Dan Menjadi Ancaman Serius Bagi Literasi Publik, Stabilitas Sosial, Bahkan Demokrasi. Di Sinilah Peran Penting Pers Sebagai Garda Terdepan Dalam Melawan Hoaks menjadi sangat krusial.
Pers, Dengan Prinsip Kerja Jurnalistik Yang Mengedepankan Verifikasi, Klarifikasi, Dan Akurasi, Menjadi Benteng Utama Dalam Menyaring Dan Mengoreksi Informasi Palsu. Berbeda Dengan Konten Media Sosial Yang Sering Viral Karena Sensasional, Berita Yang Diproduksi Oleh Pers Melalui Proses Yang Bertanggung Jawab. Karena Itu, Keberadaan Pers Yang Independen Dan Kredibel Sangat Dibutuhkan Untuk Menciptakan Ruang Informasi Yang Sehat.
Kita Juga Harus Sadar Bahwa Literasi Media Adalah Kunci. Kita Tidak Bisa Hanya Menjadi Konsumen Informasi Pasif. Perlu Ada Kesadaran Untuk Memilah, Mengecek, Dan Berpikir Kritis Terhadap Apa Yang Kita Baca Dan Bagikan. Mendukung Pers Yang Sehat Berarti Juga Ikut Menjaga Kualitas Demokrasi Dan Menjaga Masyarakat Dari Disinformasi.
Di Tengah Gempuran Hoaks Di Media Sosial, Pers Bukan Hanya Penyaji Berita, Tapi Juga Penentu Arah Informasi Publik. Kita Perlu Berdiri Bersama Pers, Bukan Hanya Sebagai Pembaca, Tapi Juga Sebagai Bagian Dari Gerakan Melawan Hoaks.
Namun, Perjuangan Pers Dalam Melawan Hoaks Tentu Tidak Mudah. Tekanan Dari Berbagai Pihak, Kepentingan Politik, Hingga Algoritma Media Sosial Yang Lebih Mengutamakan Klik Dan Sensasi Membuat Jurnalisme Berkualitas Sering Kalah Pamor Dari Informasi Menyesatkan. Oleh Karena Itu, Penting Bagi Kita Untuk Menjadi Agen Perubahan Yang Aktif Mendukung Kebebasan Pers Dan Menyuarakan Pentingnya Jurnalisme Yang Bertanggung Jawab.
Kita Bisa Memulainya Dari Hal Yang Sederhana Yaitu, Memverifikasi Informasi Sebelum Membagikannya, Mengedukasi Orang-Orang Di Sekitar Kita Tentang Hoaks, Serta Memperkuat Solidaritas Terhadap Media-Media Yang Berpegang Pada Kode Etik Jurnalistik. Karena Pada Akhirnya, Melawan Hoaks Bukan Hanya Tugas Pers, Tapi Juga Tanggung Jawab Bersama Sebagai Warga Negara Yang Peduli Pada Kebenaran.









